Senin, 23 April 2018

VIRTUALISASI CLOUD COMPUTING


Komputasi awan (cloud compduting) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi’) dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Dalam ilmu komputer.

Virtualisasi (virtualization) adalah istilah umum yang mengacu kepada abstraksi dari sumber daya komputer. Definisi lainnya adalah “sebuah teknik untuk menyembunyikan karakteristik fisik dari sumber daya komputer dari bagaimana cara sistem lain, aplikasi atau pengguna berinteraksi dengan sumber daya tersebut.



Hal ini termasuk membuat sebuah sumber daya tunggal (seperti server, sebuah sistem operasi, sebuah aplikasi, atau peralatan penyimpanan terlihat berfungsi sebagai beberapa sumber daya logikal; atau dapat juga termasuk definisi untuk membuat beberapa sumber daya fisik (seperti beberapa peralatan penyimpanan atau server) terlihat sebagai satu sumber daya logikal.


Virtualisasi adalah teknik yang memungkinkan untuk berbagi contoh fisik tunggal dari aplikasi atau sumber daya di antara beberapa organisasi atau penyewa (pelanggan). Ia melakukannya dengan menetapkan nama logis untuk sumber daya fisik dan menyediakan pointer ke sumber daya fisik pada permintaan.



Virtualisasi Concept

Menciptakan mesin virtual atas sistem operasi yang ada dan hardware disebut sebagai Hardware Virtualization. Mesin Virtual menyediakan lingkungan yang logis dipisahkan dari hardware.
Mesin yang mesin virtual dibuat dikenal sebagai mesin host dan mesin virtual disebut sebagai mesin tamu. Mesin virtual ini dikelola oleh perangkat lunak atau firmware, yang dikenal sebagai hypervisor.

Hypervisor

Hypervisor adalah program firmware atau tingkat rendah yang bertindak sebagai Virtual Machine Manager. Ada dua jenis hypervisor:



·         Tipe 1 hypervisor mengeksekusi pada sistem telanjang. LynxSecure, RTS Hypervisor, Oracle VM, Sun xVM Server, VirtualLogic VLX adalah contoh dari Tipe 1 hypervisor. Diagram berikut menunjukkan tipe 1 hypervisor.

The type1 hypervisor tidak memiliki sistem operasi host karena mereka diinstal pada sistem telanjang.

Tipe 2 hypervisor adalah antarmuka software yang mengemulasi perangkat dengan yang sistem biasanya berinteraksi. Kontainer, KVM, Microsoft Hyper V, VMWare Fusion, Virtual Server 2005 R2, Windows Virtual PC dan VMWare workstation 6,0 adalah contoh dari tipe 2 hypervisor. Diagram berikut menunjukkan tipe 2 hypervisor.  The type1 hypervisor tidak memiliki sistem operasi host karena mereka diinstal pada sistem telanjang. 


Jenis Hardware Virtualisasi
Berikut adalah tiga jenis virtualisasi hardware:
·         Virtualisasi penuh
·         Emulation Virtualisasi
·         Paravirtualization

1.      Virtualisasi penuh

Dalam virtualisasi penuh, hardware benar-benar disimulasikan. perangkat lunak tamu tidak memerlukan modifikasi untuk menjalankan.


2.      Emulation Virtualisasi

Dalam Emulation, mesin virtual mensimulasikan hardware dan karenanya menjadi independen itu. Dalam hal ini, sistem operasi tamu tidak memerlukan modifikasi.



3.      Paravirtualization

Dalam Paravirtualization, hardware tidak disimulasikan. Perangkat lunak tamu menjalankan domain terisolasi mereka sendiri.


VMware vSphere sangat berkembang infrastruktur yang menawarkan kerangka infrastruktur manajemen untuk virtualisasi. Virtualizes sistem, penyimpanan dan perangkat keras jaringan.


KEUNTUNGAN PENGGUNAAN VIRTUALISASI

·         Pengurangan Biaya Investasi Hardware. Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat komputer, server dan pheriperal secara fisik. Kalaupun ada penambahan kapasitas harddisk dan memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja komputer induk, yang jika dihitung secara finansial, masih jauh lebih hemat dibandingkan investasi hardware baru.

·         Kemudahan Backup & Recovery. Server-server yang dijalankan didalam sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam 1 buah image yang berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika satu saat server tersebut crash, kita tidak perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil salinan image yang sudah disimpan, merestore data hasil backup terakhir dan server berjalan seperti sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber daya.

·         Kemudahan Deployment. Server virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada mesin lain dengan mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT dan mempercepat proses implementasi suatu sistem

·         Mengurangi Panas. Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi panasnya ruang server/data center. Ini akan berimbas pada pengurangan biaya pendinginan/AC dan pada akhirnya mengurangi biaya penggunaan listrik

·         Mengurangi Biaya Space. Semakin sedikit jumlah server berarti semakin sedikit pula ruang untuk menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan pada suatu co-location server/data center, ini akan berimbas pada pengurangan biaya sewa

·         Kemudahan Maintenance & Pengelolaan. Jumlah server yang lebih sedikit otomatis akan mengurangi waktu dan biaya untuk mengelola. Jumlah server yang lebih sedikit juga berarti lebih sedikit jumlah server yang harus ditangani

·         Standarisasi Hardware. Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi hardware sehingga proses pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi hardware tertentu tidak menjadi masalah. Sistem tidak perlu melakukan deteksi ulang hardware sebagaimana instalasi pada sistem/komputer fisik

·         Kemudahan Replacement. Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server lebih mudah dilakukan. Jika server induk sudah overload dan spesifikasinya tidak mencukupi lagi, kita bisa dengan mudah melakukan upgrade spesifikasi atau memindahkan virtual machine ke server lain yang lebih powerful


KERUGIAN PENGGUNAAN VIRTUALISASI

·         Satu Pusat Masalah. Virtualisasi bisa dianalogikan dengan menempatkan semua telur didalam 1 keranjang. Ini artinya jika server induk bermasalah, semua sistem virtual machine didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan menyediakan fasilitas backup secara otomatis dan periodik atau dengan menerapkan prinsip fail over/clustering

·         Spesifikasi Hardware. Virtualisasi membutuhkan spesifikasi server yang lebih tinggi untuk menjalankan server induk dan mesin virtual didalamnya

·         Satu Pusat Serangan. Penempatan semua server dalam satu komputer akan menjadikannya sebagai target serangan. Jika hacker mampu menerobos masuk kedalam sistem induk, ada kemungkinan ia mampu menyusup kedalam server- server virtual dengan cara menggunakan informasi yang ada pada server induk