Jumat, 09 Januari 2015

Dampak Globalisasi Dalam Bidang Sosial Budaya

Pada kali ini topik kita adalah “Dampak globalisasi dalam bidang sosial budaya” sebelum kita membahas topik, kita harus tahu dulu apa itu dampak ? apa itu globalisasi dan baru kita akan kita masuk kedalam topik Dampak globalisasi dalam bidang sosial budaya.

Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Dalam setiap keputusan yang diambil oleh seorang atasan biasanya mempunyai dampak tersendiri, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak juga bisa merupakan proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan pengawasan internal. Seorang pemimpin yang handal sudah selayaknya bisa memprediksi jenis dampak yang akan terjadi atas sebuah keputusan yang akan diambil.

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspekkebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.
Istilah globalisasi' diambil dari kata globalize yang mengacu pada kemunculan jaringan sistem sosial dan ekonomi berskala internasional. Istilah ini pertama kali digunakan sebagai kata benda dalam sebuah tulisan berjudul Towards New Education; kata 'globalisasi' di sini menunjukkan pandangan pengalaman manusia secara menyeluruh di bidang pendidikan. Istilah serupa, corporate giants (raksasa perusahaan), dicetuskan oleh Charles Taze Russell pada tahun 1897 untuk menyebut perusahaan-perusahaan besar nasional pada waktu itu. Tahun 1960-an, kedua istilah tadi mulai dijadikan sinonim oleh para ekonom dan ilmuwan sosial lainnya. Ekonom Theodore Levitt diakui secara luas sebagai pencipta istilah kata 'globalisasi' melalui artikelnya yang berjudul "Globalization of Markets". Artikel ini terbit di Harvard Business Review edisi Mei–Juni 1983. Namun, kata 'globalisasi' sebelumnya sudah banyak digunakan (setidaknya sejak 1944) dan dipakai oleh beberapa pengamat sejak 1981. Levitt bisa dianggap sebagai orang yang memopulerkan kata ini dan memperkenalkannya ke kalangan pebisnis utama pada paruh akhir 1980-an. Sejak dirumuskan, konsep globalisasi telah menginspirasi sejumlah definisi dan interpretasi, mulai dari cakupan perdagangan dan imperium besar di Asia dan Samudra India pada abad ke-15 sampai seterusnya. Karena konsep ini begitu rumit, banyak proyek penelitian, artikel, dan diskusi yang tetap berfokus pada aspek tunggal globalisasi.

Cara berpakaianBarat yang identik dengan liberalisme, sangat bebas dalam berpakaian. Dan karena tren pakaian dunia berkiblat pada bangsaBarat, maka style/cara berpakaian bangsa Barat pun perlahan masukdalam budaya kita dan berpakaian sangat sexy dengan rok pendeksudah mejadi hal yang lumrah. Padahal berpakaian seperti itu diIndonesia sangat bertentangan dengan budaya dan adat, apa lagi kalaudi masukkan dalam peraturan agama islam yang mengharuskan kita berpakaian sopan dan menutup semua aurat kita, jadi ini sangat bertentangan dengan gaya berpakaian orang Indonesia.


Dampak Globalisasi Bidang Sosial Budaya

1.      Dampak Negatif Globalisasi Bidang Sosial Budaya Pengaruh Globalisasi bidang Sosial Budaya yang paling dapat kita
rasakan adalah “   Masuknya Budaya Barat”

(westernisasi). Budaya barat sangat bertentangan dengan Bangsa Asia khusunya Indonesia yang dianggap Budaya Timur. Di era Globalisasi ini, dengan mudahnya Budaya Barat masuk melalui media internet, tv, ataupun media cetak yang kemudian diserap oleh banyak anak-anak muda di Indonesia. Hal ini saling  berkesinambungan dengan pengaruh buruk lainnya dari globalisasi. Bagi Bangsa Indonesia , Masuknya Budaya Barat dapat menyebabkan:

-          Aculturasi
      Biasanya ditandai dengan perubahan budaya maupun kebiasaandalam masyarakat. Norma masyarakat yang sebelumnya menjadi pedoman bagi seseorang bertindak perlahan-lahan berubah menjadi tidakdipedulikan lagi. Misalnya kebiasaan memberikan salam dan menciumtangan pada orang tua sudah pudar di kalangan generasi muda.Budaya atau kebiasaan pada masyarakat seperti memberikan salamdan mencium tangan pada orang tua sudah pudar di kalangan generasimuda sebagian besar disebabkan oleh masuknya budaya Barat.Memberi salam atau mencium tangan orang tua sudah tergantikan
      oleh “Cipika- Cipiki” yang diperkenalkan budaya Barat. Padahal ini tida
      sesuai dengan Bangsa Timur yang lebih mengedepankan etika dalam
      bermasyarakat. Terlebih dalam Agama Islam “Cipika - Cipiki” dianggap dosa bila dengan lawan jenis.Aculturasi juga ditandai dengan kebiasaan anggota masyarakatmelanggar aturan atau hukum. Hal yang tidak biasa dalam masyarakat kinitelah menjadi lazim untuk dilakukan. Hal ini akibat kebebasan yangdiajarkan budaya Barat sehingga dirasa terlalu bebas tanpa disertaitanggung jawab.

-          Sikap Meniru
      Meniru perilaku yang burukBanyak sekali adegan dalam film Barat yang tidak sepatutnyadicontoh oleh kaum muda. Misalnya, perkelahian antar pelajar danadegan-adegan kekerasan lainnya serta pelajar yang terintimidasi atausering ejek dan diganggu dalam sekolah, sifat tawuran dan salingmengejek Antara sesama pelajar di Indonesia sudah sering terjadi belakangan ini, padahal kalau kita lihat pada masa-masa lalu tidak adayang namanya tawuran maupun saling mengejek Antara pelajar diIndonesia.

-          Meniru
      IdolaSeseorang yang mengidolakan suatu tokoh seperti aktris/actoratau penyanyi, pasti ingin sama persis menjadi seperti idolanya,setidaknya dalam hal bergaya atau berpakaian. Cara berpakaian paraaktris/actor atau penyanyi dari barat (luar Indonesia) sangat bertentangan dengan cara berpakaian di Indonesia bahkan ada yang bahkan dianggap tak lazim bahkan mungkin dapat dikatakan “gila”. Tapi semua itu seolah tak berarti dan tak diindahkan oleh kaum mudadi Indonesia, dan tetap diikuti.

-          Cara berpakaian Barat
y    yang identik dengan liberalisme, sangat bebas dalam berpakaian. Dan karena tren pakaian dunia berkiblat pada bangsaBarat, maka style/cara berpakaian bangsa Barat pun perlahan masukdalam budaya kita dan berpakaian sangat sexy dengan rok pendeksudah mejadi hal yang lumrah. Padahal berpakaian seperti itu diIndonesia sangat bertentangan dengan budaya dan adat, apa lagi kalaudi masukkan dalam peraturan agama islam yang mengharuskan kita berpakaian sopan dan menutup semua aurat kita, jadi ini sangat bertentangan dengan gaya berpakaian orang Indonesia.

-          Sekularisme
Sekularisme Merupakan Ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusiharus berdiri terpisah dari agamaatau kepercayaan. Dalam kajiankeagamaan, masyarakat dunia barat pada umumnya di anggap sebagaisekular. Hal ini di karenakan kebebasan beragamayang hampir penuhtanpa sangsi legal atau sosial, dan juga karena kepercayaan umum bahwa agama tidak menentukan keputusan politis. Tentu saja, pandangan moral yang muncul dari tradisi kegamaan tetap penting didalam sebagian dari negara-negara ini.Selain Masuknya Budaya Barat yang menjadi akar dari semua dampaknegatif Globalisasi bidang sosial budaya,

-          Individualistis
Dulu sosialisasi hanya dapat terjadi jika kita pergi keluar rumah,menyapa tetangga ataupun mengobrol. Namun dizaman modern ini, hanyadengan duduk dialam rumah dengan internet, bahkan kita bisa bersosialisasi dengan orang-orang yang berada sangat jauh. Inilah akardari individualistis yang tercipta karena tidak bersosialisasi secaralangsung. Hal ini akan sangat merusak karena menciptakan seseorangdengan sikap yang tidak memperdulikan orang lain selain dirinya

-          Pragmatisme
Pragmatisme adalah sikap yang menilai sesuatu dari untungruginya bagi diri sendiri. Padahal menolong tanpa pamrih adalah
Pelajaran dasar dalam bermasyarakat. Tapi semakin majunya jaman,menyebabkan lunturnya nilai-nilai gotong royong dan tolong-menolongdalam hal-hal kebaikan. Individu lebih mengarahkan pada kegiatan yangmenguntungkan dirinya saja.

-          Materialisme
Materialisme adalah doktrin yang menyatakan bahwa kenyamanan,kesenangan, dan kekayaan merupakan satu-satunya tujuan atau nilaitertinggi. materialisme adalah kecenderungan untuk lebih peduli denganmateri dari pada rohani atau tujuan dan nilai intelektual.Materialisme adalah pandangan hidup yang mencari dasar segalasesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaansemata-mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasialam indra. Ini sesuai dengan kaidah dalam bahasa indonesia. Jika adakata benda berhubungan dengan kata isme maka artinya adalah pahamatau aliran.Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwahal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnyasemua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil interaksimaterial. Materi adalah satu-satunya substansi. Sebagai teori materialismetermasuk paham ontologi monistik. Materialisme berbeda dengan teoriontologis yang didasarkan pada dualisme atau pluralisme. Dalammemberikan penjelasan tunggal tentang realitas, materialisme berseberangan dengan idealisme.Materialisme tidak mengakui entitas-entitas nonmaterial seperti :roh, hantu, setan dan malaikat. Pelaku-pelaku immaterial tidak ada. Tidakada tuhan (Allah) atau dunia adikodrati/supranatural. Realitas satu-satunyaadalah materi dan segala sesuatu merupakan manifestasi dari aktivitasmateri. Materi dan aktivitasnya bersifat abadi. Tidak ada PenggerakPertama atau Sebab Pertama. Tidak ada kehidupan, tidak ada pikiran yangkekal. Semua gejala berubah, akhirnya melampaui eksistensi, yangkembali lagi ke dasar material primordial, abadi, dalam suatu peralihanwujud yang abadi dari materi.Jadi materialism tidak mengakui adanya tuhan dan berpikir bahwasemua di dunia ini hanya materi. Ini bertentangan dengan nilai agama diIndonesia dimana agama mengatakan ada entitas selain entitas materialyaitu roh, jin, setan dan malaikat, serta meyakini adanya tuhan (Allah).

-          Hedonisme
Hedonisme adalah pandangan hidup atau pola hidup yangmenganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuanutama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta pora, dan berpoya-poya merupakan tujuan utama hidup, entah itumenyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapanhidup ini hanya satu kali, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidupsenikmat-nikmatnya. di dalam lingkungan penganut paham ini, hidupdijalani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas. Dari golongan penganut paham inilah muncul Nudisme(gaya hidup bertelanjang). Pandangan mereka terangkum dalam pandanganEpikurisyang menyatakan, "Bergembiralah engkau hari ini, puaskanlah nafsumu,karena besok engkau akan mati".


-          Konsumerisme
Konsumerisme merupakan paham dimana seseorang ataukelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnyasecara sadar dan berkelanjutan. Dan inilah hal yang paling sering terjadiseperti berbelanja pakaian terlalu banyak. Padahal pakaian tersebut tidaksemuanya dipakai dalam kehidupan sehari-hari.2.

Pengaruh Positif Globalisasi Bidang Sosial BudayaBanyak sekali pengaruh buruk akibat Globalisasi yang kita rasakan. Namun tentunya masih ada pengaruh positif Globalisasi Bidang SosialBudaya yang dapat kita rasakan, atau mungkin bagi sebagian banyak orangsudah mengalaminya.a.

Meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsalain yang telah maju.

Dampak positif globalisasi antara lain:

1. Semakin terbukanya pasa untuk produk-produk ekspor, dengan catatan produk ekspor Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Hal ini membuka kesempatan bagi pengusaha di Indonesia untuk melahirkan produk-produk berkualitas, kreatif, dan dibutuhkan oleh pasar dunia.
2. Semakin mudah mengakses modal investasi dari luar negeri. Apabila investasinya bersifat langsung, misalnya dengan pendirian pabrik di Indonesia maka akan membuka lapangan kerja. Hal ini bisa mengatasi kelangkaan modal di Indonesia.
3. Semakin mudah memperoleh barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia.
4. Semakin meningkatnya kegiatan pariwisata, sehingga membuka lapangan kerja di
bidang pariwisata sekaligus menjadi ajang promosi produk
Indonesia.

KESIMPULAN

Setiap kejadian pasti ada dampak positive dan negative nya , pro dan kontra biasa dalam suatu permasalahan, intinya semua kembali lagi kepada kita bagaimana kita bisa memilih yang pantas yang kita ambil dan ingatlah bahwa “apa yang kita tanam itu yang akan kita petik”



Daftar Pustaka