Komputasi awan (cloud
compduting) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi’) dan
pengembangan berbasis Internet (‘awan’). Awan (cloud) adalah metafora dari
internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan
komputer. Dalam ilmu komputer.
Virtualisasi
(virtualization) adalah istilah umum yang mengacu kepada abstraksi dari sumber
daya komputer. Definisi lainnya adalah “sebuah teknik untuk menyembunyikan
karakteristik fisik dari sumber daya komputer dari bagaimana cara sistem lain,
aplikasi atau pengguna berinteraksi dengan sumber daya tersebut.
Hal ini
termasuk membuat sebuah sumber daya tunggal (seperti server, sebuah sistem
operasi, sebuah aplikasi, atau peralatan penyimpanan terlihat berfungsi sebagai
beberapa sumber daya logikal; atau dapat juga termasuk definisi untuk membuat
beberapa sumber daya fisik (seperti beberapa peralatan penyimpanan atau server)
terlihat sebagai satu sumber daya logikal.
Virtualisasi adalah
teknik yang memungkinkan untuk berbagi contoh fisik tunggal dari aplikasi atau
sumber daya di antara beberapa organisasi atau penyewa (pelanggan). Ia
melakukannya dengan menetapkan nama logis untuk sumber daya fisik dan
menyediakan pointer ke sumber daya fisik pada permintaan.
Virtualisasi Concept
Menciptakan mesin
virtual atas sistem operasi yang ada dan hardware disebut sebagai Hardware
Virtualization. Mesin Virtual menyediakan lingkungan yang logis dipisahkan dari
hardware.
Mesin yang mesin
virtual dibuat dikenal sebagai mesin host dan mesin virtual disebut sebagai
mesin tamu. Mesin virtual ini dikelola oleh perangkat lunak atau firmware, yang
dikenal sebagai hypervisor.
Hypervisor
Hypervisor adalah
program firmware atau tingkat rendah yang bertindak sebagai Virtual Machine Manager.
Ada dua jenis hypervisor:
·
Tipe 1 hypervisor
mengeksekusi pada sistem telanjang. LynxSecure, RTS Hypervisor, Oracle VM, Sun
xVM Server, VirtualLogic VLX adalah contoh dari Tipe 1 hypervisor. Diagram
berikut menunjukkan tipe 1 hypervisor.
The type1 hypervisor tidak memiliki sistem operasi host karena mereka diinstal pada sistem telanjang.
Tipe 2 hypervisor adalah antarmuka software yang mengemulasi perangkat dengan yang sistem biasanya berinteraksi. Kontainer, KVM, Microsoft Hyper V, VMWare Fusion, Virtual Server 2005 R2, Windows Virtual PC dan VMWare workstation 6,0 adalah contoh dari tipe 2 hypervisor. Diagram berikut menunjukkan tipe 2 hypervisor. The type1 hypervisor tidak memiliki sistem operasi host karena mereka diinstal pada sistem telanjang.
Jenis Hardware
Virtualisasi
Berikut adalah tiga
jenis virtualisasi hardware:
·
Virtualisasi penuh
·
Emulation Virtualisasi
·
Paravirtualization
1.
Virtualisasi penuh
Dalam virtualisasi
penuh, hardware benar-benar disimulasikan. perangkat lunak tamu tidak memerlukan
modifikasi untuk menjalankan.
2.
Emulation Virtualisasi
Dalam Emulation, mesin
virtual mensimulasikan hardware dan karenanya menjadi independen itu. Dalam hal
ini, sistem operasi tamu tidak memerlukan modifikasi.
3.
Paravirtualization
Dalam
Paravirtualization, hardware tidak disimulasikan. Perangkat lunak tamu
menjalankan domain terisolasi mereka sendiri.
VMware vSphere sangat
berkembang infrastruktur yang menawarkan kerangka infrastruktur manajemen untuk
virtualisasi. Virtualizes sistem, penyimpanan dan perangkat keras jaringan.
KEUNTUNGAN
PENGGUNAAN VIRTUALISASI
·
Pengurangan
Biaya Investasi Hardware. Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena
virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada
penambahan perangkat komputer, server dan pheriperal secara fisik. Kalaupun ada
penambahan kapasitas harddisk dan memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung
stabilitas kerja komputer induk, yang jika dihitung secara finansial, masih
jauh lebih hemat dibandingkan investasi hardware baru.
·
Kemudahan
Backup & Recovery. Server-server yang dijalankan didalam sebuah mesin
virtual dapat disimpan dalam 1 buah image yang berisi seluruh konfigurasi
sistem. Jika satu saat server tersebut crash, kita tidak perlu melakukan
instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil salinan image yang sudah
disimpan, merestore data hasil backup terakhir dan server berjalan seperti
sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber daya.
·
Kemudahan
Deployment. Server virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat
dijalankan pada mesin lain dengan mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi
beban kerja para staff IT dan mempercepat proses implementasi suatu sistem
·
Mengurangi
Panas. Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi panasnya ruang
server/data center. Ini akan berimbas pada pengurangan biaya pendinginan/AC dan
pada akhirnya mengurangi biaya penggunaan listrik
·
Mengurangi
Biaya Space. Semakin sedikit jumlah server berarti semakin sedikit pula ruang
untuk menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan pada suatu co-location
server/data center, ini akan berimbas pada pengurangan biaya sewa
·
Kemudahan
Maintenance & Pengelolaan. Jumlah server yang lebih sedikit otomatis akan
mengurangi waktu dan biaya untuk mengelola. Jumlah server yang lebih sedikit
juga berarti lebih sedikit jumlah server yang harus ditangani
·
Standarisasi
Hardware. Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi hardware sehingga
proses pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi hardware tertentu tidak
menjadi masalah. Sistem tidak perlu melakukan deteksi ulang hardware
sebagaimana instalasi pada sistem/komputer fisik
·
Kemudahan
Replacement. Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server lebih mudah
dilakukan. Jika server induk sudah overload dan spesifikasinya tidak mencukupi
lagi, kita bisa dengan mudah melakukan upgrade spesifikasi atau memindahkan
virtual machine ke server lain yang lebih powerful
KERUGIAN
PENGGUNAAN VIRTUALISASI
·
Satu Pusat
Masalah. Virtualisasi bisa dianalogikan dengan menempatkan semua telur didalam
1 keranjang. Ini artinya jika server induk bermasalah, semua sistem virtual
machine didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan
menyediakan fasilitas backup secara otomatis dan periodik atau dengan menerapkan
prinsip fail over/clustering
·
Spesifikasi
Hardware. Virtualisasi membutuhkan spesifikasi server yang lebih tinggi untuk
menjalankan server induk dan mesin virtual didalamnya
·
Satu Pusat
Serangan. Penempatan semua server dalam satu komputer akan menjadikannya
sebagai target serangan. Jika hacker mampu menerobos masuk kedalam sistem
induk, ada kemungkinan ia mampu menyusup kedalam server- server virtual dengan
cara menggunakan informasi yang ada pada server induk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar