SEJARAH PERKEMBANGAN CLOUD COMPUTING
Cloud (Awan) adalah
suatu istilah yang dipinjam dari telepon. Sampai tahun 1990an, sirkuit data
(termasuk yang membawa lalu lintas internet) yang berkabel keras diantara
tujuan.Kemudian perusahaan telepon long-haul mulai menawarkan jasa Virtual
Private Network (VPN) atau Jaringan Maya Privat untuk komunikasi
data.Perusahaan telepon memungkinkan menyediakan layanan yang berdasarkan VPN
dengan jaminan bandwidth sebagai sirkuit yang diperbaiki dengan biaya yang
lebih murah karena mereka dapat mengganti lalu lintas untuk menyeimbangkan
penggunaan yang mereka lihat cocok.Sehingga penggunaan jaringan mereka secara
keseluruhan lebih efektif. Sebagai hasil dari penyusunan ini, memungkinkan
untuk menentukan dengan cepat dan tepat jalan mana yang akan dilalui. Simbol cloud
(Awan) digunakan untuk menunjukkan tanggung jawab sebuah provider (penyedia
layanan), dan Cloud Computing (Komputerisasi awan) memperluasnya untuk
melindungi server sebaik infrastruktur jaringannya.
Hal yang mendasari
konsep cloud computing berawal pada tahun 1960-an, saat John McCarthy, pakar
komputasi MIT yang dikenal juga sebagai salah satu pionir intelejensi buatan,
menyampaikan visi bahwa “suatu hari nanti komputasi akan menjadi infrastruktur
publik–seperti listrik dan telpon”.
Namun baru di tahun
1995, Larry Ellison, pendiri Oracle, memunculkan ide “Network Computing”
sebagai kampanye untuk menggugat dominasi Microsoft yang saat itu merajai
desktop computing dengan Windows 95-nya. Larry Ellison menawarkan ide bahwa
sebetulnya user tidak memerlukan berbagai software, mulai dari Sistem Operasi
dan berbagai software lain, dijejalkan ke dalam PC desktop mereka.
PC Desktop bisa
digantikan oleh sebuah terminal yang langsung terhubung dengan sebuah server
yang menyediakan environment yang berisi berbagai kebutuhan software yang siap
diakses oleh pengguna.
Ide “Network
Computing” ini sempat menghangat dengan munculnya beberapa pabrikan seperti Sun
Microsystem dan Novell Netware yang menawarkan Network Computing client sebagai
pengganti desktop.
Namun akhirnya, gaung
Network Computing ini lenyap dengan sendirinya, terutama disebabkan kualitas
jaringan komputer yang saat itu masih belum memadai, sehingga akses NC (Network
Computing) ini menjadi sangat lambat, sehingga orang-orang akhirnya kembali
memilih kenyamanan PC desktop, seiring dengan semakin murahnya harga PC.
Merasakan
ketidakpraktisan dengan program-program web-based, maka kini diciptakanlah
suatu terobosan baru, yaitu Cloud Computing.Aplikasi yang ada di Cloud
Computing tidak tergantung pada sistem operasi yang digunakan oleh pemakai
(jadi boleh saja memakai Linux, Mac OS, MS Windows, bahkan sistem operasi PDA
atau ponsel).
Yang penting, user dapat mengakses Internet, menuju ke alamat
atau situs tertentu, untuk menjalankan program yang dia perlukan.Contoh yang
paling mudah dijumpai adalah aplikasi Google (di alamat http://www.google.com/apps) yang di antaranya terdiri
atas organiser (pengelola data relasi, jadwal atau kalender, dan email) dan
aplikasi bisnis (pengolah kata, pengolah angka, dan program
presentasi).Aplikasi tersebut selain gratis, juga selalu diperbarui oleh
pembuatnya.Pemakai tidak perlu membayar apapun, kecuali kalau membutuhkan
fitur-fitur yang lebih bagus.
Tonggak selanjutnya
adalah kehadiran konsep ASP (Application Service Provider) di akhir era 90-an.
Seiring dengan semakin meningkatnya kualitas jaringan komputer, memungkinkan
akses aplikasi menjadi lebih cepat.
Hal ini ditangkap
sebagai peluang oleh sejumlah pemilik data center untuk menawarkan fasilitasnya
sebagai tempat ‗hosting‘ aplikasi yang dapat diakses oleh pelanggan melalui
jaringan komputer. Dengan demikian pelanggan tidak perlu investasi di perangkat
data center. Hanya saja ASP ini masih bersifat “private”, di mana layanan hanya
dicustomisasi khusus untuk satu pelanggan tertentu, sementara aplikasi yang di
sediakan waktu itu umumnya masih bersifat client-server.
Kehadiran berbagai teknik baru dalam pengembangan perangkat
lunak di awal abad 21, terutama di area pemrograman berbasis web disertai
peningkatan kapasitas jaringan internet, telah menjadikan situs-situs internet
bukan lagi berisi sekedar informasi statik.Tapi sudah mulai mengarah ke aplikasi bisnis
yang lebih kompleks.Dan seperti sudah
sedikit disinggung sebelumnya, popularitas Cloud Computing semakin menjulang
saat di awal 2000-an, Marc Benioff ex VP di Oracle, meluncurkan layanan
aplikasi CRM dalam bentuk Software as a Service, Salesforce.com, yang mendapatkan sambutan luar biasa di
dunia Teknologi Informasi.Dengan misinya yang terkenal yaitu “The End of
Software”, Benioff bisa dikatakan berhasil mewujudkan visi bos-nya di Oracle,
Larry Elisson, tentang Network Computing menjadi kenyataan satu dekade
kemudian.
Selanjutnya Cloud Computing bergulir seperti bola salju menyapu dunia
teknologi informasi.Dimulai di tahun 2005, mulai muncul inisiatif yang didorong
oleh nama-nama besar seperti Amazon.com yang
meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), Google dengan Google App
Engine-nya, tak ketinggalan raksasa biru IBM meluncurkan Blue Cloud Initiative
dan lain sebagainya.
Semua inisiatif ini
masih terus bergerak, dan bentuk Cloud Computing pun masih terus mencari bentuk
terbaiknya, baik dari sisi praktis maupun dari sisi akademis.Bahkan dari sisi
akademis, jurnal-jurnal yang membahas tentang hal ini baru bermunculan di tiga
tahun belakangan.
Akhirnya seperti yang
kita saksikan sekarang, seluruh nama-nama besar terlibat dalam pertarungan
menguasai ―awan‖ ini.Bahkan pabrikan
Dell, pernah mencoba mempatenkan istilah “Cloud Computing”, namun ditolak oleh
otoritas paten Amerika.
Walaupun di luaran
perebutan ―awan‖ ini begitu dasyat,
tidak demikian dengan di tanah air Indonesia tercinta ini.Pemain yang
benar-benar mencoba masuk di area ini masih sangat sedikit, bahkan jumlahnya
bisa dibilang belum sebanyak jari sebelah tangan.
Salah satu yang cukup serius bermain di area ini adalah PT
Telkom, yang setidaknya saat ini sudah menawarkan dua layanan aplikasi berbasis
Software as a Service.Salah satunyamelalui
anak usahanya, “Sigma Cipta Caraka”, yang menawarkan layanan aplikasi core
banking bagi bank kecil-menengah.
Kemudian bekerjasama
dengan IBM Indonesia dan mitra bisnisnya, PT Codephile, Telkom menawarkan
layanan
e-Office on Demand
untuk kebutuhan kolaborasi/korespondensi di dalam suatu perusahaan atau
organisasi.
Sepinya sambutan dunia
teknologi informasi dalam negeri terhadap Cloud Computing ini, mungkin
disebabkan beberapa faktor, di antaranya:
1.
Penetrasi infrastruktur internet yang bisa dibilang masih
terbatas.
2.
Tingkat kematangan pengguna internet yang masih menjadikan media
internet utamanya sebagai media hiburan atau sosialisasi.
3.
Tingginya investasi yang dibutuhkan menyediakan layanan cloud
ini, karena harus merupakan kombinasi antara infrastruktur jaringan, hardware
dan software sekaligus.
Namun demikian,
sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-5 di dunia, yang berarti juga
pasar terbesar ke-5 di dunia, para pelaku teknologi informasi dalam negeri
harus sesegera mungkin mempersiapkan diri dalam arti mulai mengembangkan
layanan-layanan yang siap di-cloud-kan. Sehingga saat gelombang besar Cloud
Computing ini sampai di sini, tidak hanya pemain asing besar saja yang akan
menangguk keuntungan. Tentu saja peran pemerintah sebagai fasilitator dan
regulator sangat diperlukan di sini.
Sampai saat ini paradigm atau pandangan tentang Cloud Computing
ini masih berevolusi, dan masih menjadi subyek perdebatan yang melibatkan
akademisi, vendor teknologi informasi, badan pemerintah, dan pihak-pihak
terkaitlainnya.Dan untuk memberikan
satu common ground bagi publik, pemerintah Amerika melalui National Institut of
Science and Technology (NIST) sebagai bagian dari Departemen Perdagangan
Amerika, telah membuat beberapa rekomendasi standar tentang berbagai aspek dari
Cloud Computing untuk dijadikan referensi.
Beberapa contoh dari
sejarah membuktikan bahwa telah berkembang konsep pembuatan kerangka kerja
komputasi secara online tersebut – sebagai berikut :
·
Sebuah portal internet yang memiliki berbagai fasilitas layanan
umum mulai dari surat elektronik (e-mail), forum diskusi sampai dengan
penyimpanan dokumen dengan media penyimpanan yang sangat luas (bahkan ada
beberapa yang menyediakan dalam kapasitas tanpa batas/unlimited storage space)
– sampai pada mekanisme berbagi dokumen, layanan blog dsb. Kesemuanya
disediakan dalam sebuah tempat.
·
Layanan Software as a Service atau SaaS dari berbagai vendor
teknologi informasi terkemuka – mulai dari layanan pemindaian virus secara
online hingga layanan pemindaian spam, dsb.
·
Layanan SpeedyWiki ini secara sederhana dapat dirujuk sebagai
dasar-dasar Cloud computing dalam artian fasilitas SpeedyWiki ini dapat diakses
dan dipergunakan secara bersamaan untuk berkolaborasi dalam menyusun
dokumentasi yang sangat kompleks.
·
Aplikasi Point of Sale atau POS pada kasir pasar swalayan dengan
metode Terminal Service juga dapat dikategorikan dasar-dasar Cloud Computing.
PENGERTIAN CLOUD COMPUTING
(KOMPUTASI AWAN)
Cloud computing pada dasarnya adalah menggunakan Internet-based
service untuk men-support business process.Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada simbol awan yang di
dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud).Cloud
computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (“komputasi”) dan
pengembangan berbasis internet (“awan”).Cloud (awan) merupakan metafora dari
internet, sebagaimana awan yang sering di gambarkan di diagram jaringan
komputer.
Gambar 6.1.Metafora Internet
Gambar 6.2. Komputasi Awan
Awan (cloud) dalam
Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang
disembunyikannya adalah suatu modal komputasi dimana kapabilitas terkait
teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga
pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet “di dalam awan” tanpa pengetahuan
tentangnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur
teknologi yang membantunya.
Cloud Computing secara
sederhana adalah layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau
diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet.
Komputasi awan adalah
suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain
yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap internet
untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contohGoogleApps menyediakan
aplikasi bisnis umum secara sharing yang diakses melalui suatu penjelajah web
dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.
Wikipedia
mendefinisikan cloud computing sebagai “komputasi berbasis Internet, ketika
banyak server digunakan bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak
dan data pada komputer atau perangkat lain pada saat dibutuhkan, sama seperti
jaringan listrik”.
Adapun struktur dari
Cloud computing:
Gambar 6.3. Struktur Cloud
Computing
LAYANAN,
KARAKTERISTIK CLOUD COMPUTING
Dengan semakin maraknya pembicaraan seputar cloud computing,
semakin banyak perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka menyediakan layanan
cloud computing. Akan sangat membingungkan bagi kita para pengguna untuk
memastikan bahwa layanan yang akan kita dapatkan adalah cloud computing atau bukan.Untuk mudahnya, dari semua definisi yang ada,
dapat diintisarikan bahwa cloud computing ideal adalah layanan yang memiliki 5
karakteristik berikut ini.
1.
On-Demand Self-Services (swalayan)
Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh
pengguna melalui mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan.
Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim.Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan
aplikasi CRM (Customer Relationship Management), maka kita harus dapat
mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga.
2.
Broad Network Access (akses pita lebar)
Sebuah layanan cloud
computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa pun,
asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi CRM
di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses
layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet,
dan perangkat lain.
3.
Resource Pooling (sumber daya terkelompok)
Sebuah layanan cloud
computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber daya secara
efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan,
penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien ,sehingga sistem
dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4.
Rapid Elasticity (elastis)
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau
menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor
bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM tersebut
dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang.Atau, apabila kita menempatkan sebuah website
berita dalam jaringan cloud computing, maka apabila terjadi peningkatkan
traffic karena ada berita penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan dengan
cepat.
5.
Measured Service (layanan yang terukur)
Sebuah layanan cloud
computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya akan digunakan dalam
proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan cloud computing dibayar sesuai
penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.
Layanan cloud computing diantaranya
:
1.
Software as a Service (SaaS)
SaaS merupakan evolusi lebih lanjut dari konsep ASP (Application
Service Provider).Hanya saja, pelanggan tidak memiliki kendali penuh atas
aplikasi yang mereka sewa.Hanya fitur-fitur
aplikasi yang telah disediakan oleh penyedia saja yang dapat disewa oleh pelanggan.Dan karena arsitektur aplikasi SaaS yang
bersifat multi tenant, memaksa penyedia untuk hanya menyediakan fitur yang
bersifat umum, tidak spesifik terhadap kebutuhan pengguna tertentu.
Software as a service berarti aplikasi tersedia bagi user dalam
bentuk layanan berbasis subscribtion sesuai kebutuhan user (on-demand).Jadi,
dengan pengaplikasian model ini, user tidak perlu lagi membeli lisensi dan
melakukan instalasi untuk sebuah aplikasi, tetapi cukup membayar biaya sesuai
pemakainnya saja. Secara teknis, model aplikasi ini memanfaatkan web-based
interface yang diakses melalui web browser dan berbasis teknologi Web 2.0
(Robbins, 2009).
Contoh SaaS yaitu layanan CRM online Salesforce.com, Zoho.com, dengan harga yang sangat terjangkau,
menyediakan layanan SaaS yang cukup beragam, mulai dari layanan word processor
seperti Google Docs, project management, hingga invoicing online. Layanan
akunting online pun tersedia, seperti yang diberikan oleh Xero.com dan masih banyaklagi.IBM dengan Lotuslive.com nya dapat dijadikan contoh untuk layanan
SaaS di area kolaborasi/unified communication.Sayangnya untuk pasar dalam
negeri sendiri, masih sangat sedikit yang mau ber investasi untuk menyediakan
layanan SaaS ini.
2.
Platform as a Service (PaaS)
PaaS adalah layanan
yang menyediakan modul-modul siap pakai yang dapat digunakan untuk
mengembangkan sebuah aplikasi, yang hanya bisa berjalan diatas 7 platform
tersebut. Penguna PaaS tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi
dasar seperti memory, media penyimpanan, processing power dan lain-lain, yang
semuanya diatur oleh provider layanan ini.
Contohnya adalah Google AppEngine, yang menyediakan berbagai
tools untuk mengembangkan aplikasi di atas platform Google, dengan menggunakan
bahasa pemrograman Phyton dan Django. Kemudian Salesforce melaluiForce.com, menyediakan modul-modul untuk mengembangkan
aplikasi diatas platform Salesforce yang menggunakan bahasa Apex.
Dan Facebook yang juga bisa dianggap menyediakan layanan PaaS,
yang memungkinkan kita untuk membuat aplikasidiatasnya.Salah satu yang berhasil adalah perusahaan
bernama Zynga, yang tahun lalu saja berhasil meraup keuntungan bersih lebih
dari US$ 100 juta, lebih besar dari keuntungan yang didapat oleh Facebook
sendiri.
3.
Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS adalah sebuah
layanan yang “menyewakan” sumber daya teknologi informasi dasar, yang meliputi
media penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, kapasitas jaringan
danlain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang
dimilikinya.
Model bisnisnya mirip
dengan penyedia data center yang menyewakan ruangan untuk co-location,tapi ini
lebih ke level mikronya. Penyewa tidak perlu tahu, dengan mesin apa dan
bagaimana caranya penyedia layanan menyediakan layanan IaaS. Yang penting
permintaan mereka atas sumber daya dasar teknologi informasi itu dapat
dipenuhi. Perbedaan mendasar dengan layanan data center saat ini adalah IaaS
memungkinkan pelanggan melakukan penambahan/pengurangan kapasitas secara
fleksibel dan otomatis.
Salah contoh adalah Amazon.com yang
meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Computing Cloud) yang menyediakan berbagai
pilihan mulai CPU, media 8 penyimpanan, dilengkapi dengan sistem operasi dan
juga platform pengembangan aplikasi yang bisa disewa dengan perhitungan jam
Sementara
dari sifat jangkauan layanan, Cloud Computing terbagi menjadi 3 jenis layanan
yaitu Public Cloud, Private Cloud dan Hybrid Cloud.
1.
Public Cloud.
Jenis cloud ini
diperuntukkan untuk umum oleh penyedia layanannya.
1.
Private Cloud.
Merupakan
infrastruktur layanan cloud, yang dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi
tertentu. Infrastruktur cloud itu bisa saja dikelola oleh sebuah organisasi itu
atau oleh pihak ketiga. Lokasinya pun bisa on-site ataupun off-site.Biasanya
organisasi dengan skala besar saja yang mampu memiliki/mengelola private cloud
ini.
1.
Community cloud.
Dalam model ini,
sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama oleh beberapa organisasi yang
memiliki kesamaan kepentingan, misalnya dari sisi misinya, atau tingkat
keamanan yang dibutuhkan, dan lainnya.
1.
Hybrid Cloud.
Untuk jenis ini,
infrastruktur cloud yang tersedia merupakan komposisi dari dua atau lebih
infrastruktur cloud (private, community, atau public).meskipun secara entitas
mereka tetap berdiri sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu teknologi / mekanisme
yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi antar cloud itu. Misalnya,
mekanisme load balancing yang antar cloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa
dipertahankan pada level yang optimal.
TOPOLOGI
JARINGAN CLOUD COMPUTING
Berbicara tentang
sistem cloud computing, akan sangat membantu bila kita membaginya menjadi dua
kelompok, yakni : front-end dan back-end. Keduanya terhubung melalui sebuah
jaringan (Internet).Front-end terletak pada sisi pengguna atau client.Sementara
backend adalah bagian “awan” dalam sistem ini (dalam diagram jaringan internet
kerap digambarkan sebagai awan).
Front-end mencakup
komputer (atau jaringan komputer) client, dan aplikasi yang diperlukan untuk
mengakses sistem cloud computing. Tidak semua sistem cloud computing memilikin
interface yang sama. Untuk mengakses layanan Web 2.0 seperti email berbasis web
hanya dibutuhkan web browser biasa, seperti Firefox, Internet Explorer, atau
Opera.
Namun, adapula sistem
cloud computing yang memiliki aplikasi sendiri (proprietary) yang harus
diinstall di komputer client.Sementara itu, pada sisi backend dari sistem cloud
computing terdapat beragam komputer, server, dan sistem penyimpanan data, yang
kesemuanya menciptakan “awan” bagi layanan komputasi.
Secara teori, sebuah
sistem cloud computing mencakup semua program komputer yang dapat Anda
bayangkan, dari data processing hingga video game.Biasanya, setiap aplikasi
dijalankan dan memiliki server sendiri (dedicated server).Sebuah server pusat
mengatur jalannya sistem, seperti memonitor lalu lintas, dan permintaan client
untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik.
Bila sebuah perusahaan
cloud computing memiliki banyak client, maka kebutuhan akan ruang penyimpanan
data (storage space) pun akan membengkak. Sistem cloud computing paling tidak
membutuhkan ruang penyimpanan data dua kali lebih besar daripada kebutuhan riil
untuk membuat salinan (copy) semua data client. Hal ini dimaksudkan untuk
mencegah kehilangan data bila terjadi gangguan pada media penyimpanan utama.
Gambar 6.4 Topologi Jaringan
Cloud Computing
KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN CLOUD COMPUTING
Keuntungan dari penggunaan cloud computing ini sangat banyak.
Mulai dari kemudahan akses dimana aplikasi dan data dapat diakses kapanpun dan
dimanapun.Demikian juga untuk urusan penghematan.Anda tidak perlu memikirkan untuk membeli
sebuah komputer terbaru dengan memori yang besar beserta berbagai software
pendukung. Kelak semua disediakan pada cloud computing.
Bila cloud computing
ini dikerjakan atau diakses pada sebuah perangkat portabel seperti smartphone atau
tablet yang dapat mengakses Internet via WiFi, bayangkan kemudahan yang dapat
Anda peroleh.
Mungkin yang masih
menjadi persoalan terbesar cloud computing adalah tentang keamanan dan privasi.
Pencurian data (hack/crack) oleh pihak lain membuat khawatir sebagian orang.
Apalagi bila sebuah perusahaan besar yang memiliki data atau rahasia penting
kemungkinan masih berfikir panjang sebelum mau memanfaatkan cloud computing
ini.
Keuntungan/manfaat dari
penggunaan Cloud Computing:
1.
Reduced Cost
Penggunaan teknologi
cloud menghemat biaya dan lebih efisien dikarenakan menggunakan anggaran yang
rendah untuk sumber daya dari sebuah organisasi dan juga membantu dalam menekan
biaya operasi yang dikeluarkan oleh sebuah organisasidalam rangka meningkatkan
reability dan kritikan sistem yang dibangun.
2.
Increased Storage
Sebuah Organisasi yang
menggunakan Teknologi Cloud Computing dapat menyimpan data lebih banyak
dibandingkan pada private computer.
3.
Highly Automated
Seorang developer
tidak perlu khawatir terhadap software agar tetap up to date.
4.
Flexibility
Cloud computing
menawarkan lebih banyak lagi flexsibilitas dari metode computing yang lama dan
dengan mudah dapat berorientasi pada profit dan perkembangan yang cepat
berubah.
5.
More Mobility
Organisasi yang mempunyai pegawai/pengguna dapat mengakses
informasi dimanapun mereka berada.Cloud dapat membuat
manajemen dan operasional lebih gampang karena sistem pribadi atau organisasi
yang terkoneksi dalam satu cloud sehingga dapat dengan mudah untuk memonitor
dan mengaturnya.
6.
Allows IT to Shift Focus
Sebuah organisasi
tidak perlu lagi mengkhawatirkan server yang harus di update dan isucomputing
lainnya.
Kekurangan dari penggunaan
cloud computing
Secara umum cloud
computing adalah segala sesuatu yang melibatkan suatu penempatan layanan
(hosted services) melalui internet. Disamping manfaat dari cloud computing ada
juga beberapa hal yang mungkin menjadi pertimbangan Anda untuk tidak mengadopsi
sistem cloud computing ini. Dibawah ini adalah beberapa hal diantaranya:
1.
Sistem ini memerlukan koneksi internet yang konstan, bila Anda
tidak memiliki koneksi internet tentu saja itu merupakan hal yang mustahil bagi
Anda yang ingin menggunkan sistem tersebut.
2.
Sistem cloud computing juga tidak dapat bekerja dengan koneksi
internet yang lambat. Sebuah koneksi internet yana lambat seperti layanan
dial-up, dapat membuat cloud computing menjadi kurang bagus dan hampir mustahil
untuk dilakukan. Applikasi webbase memerlukan banyak bandwith untuk
menjalankannya. Bila Anda memiliki bandwith yang kecil akan sangat lama sekali
bagi Anda untuk mengganti sebuah halaman situs kehalaman yang lainnya.
3.
Dapat melambat. Bahkan walaupun Anda telah menggunakan koneksi
internet yang cepat sekalipun applikasi berbasis web kadang bisa menjadi lambat
untuk di akses, sama saja seperti applikasi lain yang Anda gunakan pada
komputer Anda. karena proses pengiriman informasi sebuah program dari interface
ke pusat apalagi di lakukannya di cloud bisa saja mendapatkan beberapa
gangguan.
4.
Privacy, data yang kita masukkan ke provider mungkin bisa
terbaca oleh perusahaan lain tanpa sepengetahuan kita.
5.
Data Ownership, adanya kemungkinan hilangnya kepimilikan data
yang kita masukkan ke provider.
Berikut ini ada 11 top open-source cloud
application yang diambil
dari GigaOm untuk keperluan pelayanan, pendidikan, support, general item of
interest, dan lainya.
1.
Eucalyptus. Ostatic menggemparkan berita
dimana UC Santa Barbara membuat sebuah open-source cloud project tahun kemarin.
Dikeluarkan sebagai open-source (dengan menggunakan lisensi FreeBSD-style)
Eucalyptus dapat digunakan untuk infrastruktur cloud computing dalam cluster
yang dapat menduplikasi fungsionalitas Amazon EC2, Eucalyptus secara langsung
menggunakan command-line tool dari Amazon. Sebagai langkah awal Eucalyptus
System terlebih dahulu membuat venture funding, untuk membiayai staff termasuk
arsitek dari Eucalyptus project. Baru baru ini mereka mengeluarkan update
software framework nya, yang juga dilengkapi dengan fitur cloud computing yang
akan digunakan pada Linux Ubuntu versi terbaru.
2.
Red Hat’s Cloud. Salah satu pemain open-source
terlama Red Hat memang telah memfokuskan diri pada cloud computing. Pada akhir
juli kemarin, Red Hat membuka sebuah Open Source Cloud Computing Forum, yang
berisi banyak persentasi mengenai ide perpindahan dari open-source untuk
mengikuti teknologi cloud. Anda dapat mengikuti semua free webcast dari semua
persentasi Redhat. Pembicaranya Rich Wolski (CTO dari Eucalyptus Systems),
Brian Stevens (CTO dari Red Hat), dan juga Mike Olson (CEO dari Cloudera).
Steven akan membawa anda mengenai strategi Red Hat terhadap cloud computing. Novell
juga open source sedang mencoba untuk memfokuskan ke cloud computing, anda juga
dapat membaca strategi mereka disini.
3.
Traffic Server. Yahoo kali ini berpindah ke
open-source untuk memberikan inisiatif untuk mewujudkan cloud computing dengan
memberikan donasi ke produk Traffic Server kepada Apache Software Foundation.
Traffic Server adalah sebuah sistem yang digunakan secara in-house oleh Yahoo
untuk mengatur traffic mereka sendiri, dengan ini mereka dapat mengatur session
management, authentication, configuration management, load balancing, dan juga
routing untuk semua cloud computing software stack. Dengan kata lain Traffic
Server memberikan kemudahan bagi para IT administrator untuk mengalokasikan
sumber daya, termasuk didalamnya menghandle ratusan dari virtualized services
secara online.
4.
Cloudera. Sebuah open-source Hadoop software
framework yang saat ini mulai banyak di gunakan pada cloud computing deployment
karena fleksibilitas nya yang tinggi dan menggunakan cluster-based,
data-intensive queries tools ini jadi banyak disukai. Tentu saja ini terlewat
oleh Apache Software Foundation, dan Yahoo juga memiliki time-tested Hadoop
distribution sendiri. Cloudera nampaknya saat ini menjajikan untuk tahap awal
yang memberikan support komersil untuk Hadoop. anda dapat membaca tentan
Cloudera disini.
5.
Puppet. Adalah sebuah teknolosi Virtual server yang dapat di
implemetasikan pada cloud computing, dan juga dapat digunakan sebagai Reductive
Lab open-source software (kurang faham maksudnya apa), software ini dibangun
dengan menggunakan Cfengine system, dan hebatnya banyak system administrator
yang memanfaatkan software ini . Anda dapat dengan mudah mengatur berapapun
jumlah virtual machine dan dapat melakukan automated routine, tampa harus
melakukan complex scripting.
6.
Enomaly. Adalah Elastic Computing Platform
(ECP) yang merupakan akar dari Enomalism open-source provisioning and
management software, teknologi ini di desain untuk mengatur kompleksitas dari
implementasi infrastruktur cloud. ECP adalah sebuah programmable virtual cloud
computing infrastructure untuk ukuran kecil, sedang dan juga enterprise besar
dan anda dapat membaca lebih detail disini.
7.
Joyent. Adalah sebuah software yang didirikan pada Januari awal
tahun ini, yang memulai open-source cloud dengan memanfaatkan JavaScript dan
Git. Infrastruktur Joyent cloudhosting dan cloud management software membuka
banyak open-source tools untuk public dan private cloud. Perusahaan ini juga
membantu mengoptimasi kecepatan implementasi dari open-source MySQL database untuk
penggunaan cloud use.
8.
Zoho. Banyak orang mengenal Zoho sebagai free, online
application, yang menjadi pesaing dari Google Docs. Yang terpenting untuk
diketahui adalah bawasanya Zoho core adalah betul betul open source —
sebuah contoh bagaimaa solusi SaaS dapat bekerja secara harmonis dengan open
source. Anda dapat menemukan bagaimana Zoho mengimplementasikan open-source
tool melalui interview mereka.
9.
Globus Nimbus. Open-source toolkit ini mampu
merubah bisnis anda dari infrastruktur cluster menjadi
Infrastructure-as-a-Service (IaaS) cloud. Amazon EC2 interface digunakan
sepenuhnya namun ini bukan hanya sebuah interface yang dapat anda manfaatkan.
10. Reservoir. Adalah
sebuah inisiatif dari European research untuk mengembangkan virtualized
infrastructure and cloud computing. Akhirnya membawa mereka untuk mengembangkan
teknologi open-source untuk cloud computing, dan membantu para pengguna bisnis
untuk menghemat biaya IT.
11. OpenNebula. OpenNebula VM
Manager adalah sebuah komponen dasasr dari Reservoir. Ia adalah sebuah jawaban
open-source untuk berbagai macam jenis virtual machine management yang banyak
di gunakan secara proprietary, Interface nya pun dapat dengan mudah dipahami
dengan cloud infrastructure tools and services. “OpenNebula adalah sebuah open-source
virtual infrastructure engine yang akan memberikan anda implementasi dan
re-placement dari virtual machines pada physical resources,” menurut project
lead mereka.
Nampaknya banyak
open-source tools sudah mulai berkompetisi dalam dunia cloud computing. Hasil
akhir dari ini tentu saja nantinya kita akan menemukan fleksibilitas dari
organisasi untuk mengkostumasi pendekatan yang mereka inginkan. Open-source
cloud akan memberikan potensi akan harga yang sangat kompetitif untuk
mendapatkan service cloud.
MANAJEMEN
PENGELOLAAN CLOUD COMPUTING
Secara teori, sumber
daya awan-berbasis layanan tidak harus berbeda dari sumber daya di lingkungan
dimana kita berada.Idealnya, Anda memiliki pandangan yang lengkap dari sumber
daya yang Anda gunakan saat ini atau mungkin ingin menggunakan di masa depan, namun
untuk mencapai ini bukan merupakan sesuatu yang mudah. Dalam lingkungan
awan(cloud) kebanyakan, pelanggan hanya dapat mengakses layanan, yang berhak
mereka gunakan.
Tiga aspek manajemen
sumber daya awan(Cloud Computing):
✓keamanan TI ✓ Kinerja manajemen ✓
Provisioning
Kinerja
Manajemen.
Manajemen kinerja
adalah tentang bagaimana layanan perangkat lunak berjalan efektif di dalam
lingkungan sendiri(PC sendiri) ataupun melalui awan(Cloud). Jika Anda mulai
dapat terhubung dengan perangkat lunak yang berjalan di pusat data, lalu Anda
sendiri langsung ke perangkat lunak yang berjalan di awan(Cloud), kemungkinan
besar Anda akan ada potensi kemacetan pada titik koneksi.
Jasa manajemen Jasa
manajemen dalam konteks ini mencakup semua kegiatan operasi data
centre.Disiplin yang luas ini mempertimbangkan teknik yang diperlukan dalam
manajemen Cloud Computing dan alat untuk mengelola jasa/layanan oleh penyedia
awan(Cloud) dan data internal manajer pusat di lingkungan ini, hal –hal yang
diperlukan antara lain :✓ Fisik ✓ TI ✓
Virtual
Layanan manajemen
mencakup berbagai disiplin, yaitu :
·
Konfigurasi manajemen
·
Aset Manajemen
·
Jaringan manajemen
·
Kapasitas perencanaan
·
Analisis akar penyebab
·
Beban Kerja manajemen
·
Patch dan memperbarui manajemen
Namun Kenyataannya adalah
bahwa cloud itu sendiri adalah sebuah platform manajemen layanan. Oleh karena
itu, portofolio layanan cloud dirancang dengan baik termasuk integrasi ketat
dari kemampuan layanan manajemen inti dan antarmuka yang terdefinisi dengan
baik.
Setiap provider
layanan Cloud Computing dalam menjalankan jasa bisnis-nya membutuhkan suatu
perencanaan untuk beban kerja mereka, bahkan ketika perusahaan layanan tersebut
sedang menggunakan operator eksternal Cloud. Manajemen perlu memahami jenis
beban kerja mereka untuk ditempatkan di Cloud.
Beban kerja bisa
menjadi segalanya dari data intensive untuk penyimpanan beban kerja atau proses
transaksi beban kerja.
Hal yang perlu
diperhatikan dalam manajemen pengolahan Cloud Computing adalah Mendeklarasikan
Jenis Data, jumlah data yang tersedia untuk digunakan Perusahaan yang
menggunakan layanan Cloud sangatlah banyak dan sifat datanya berubah, meliputi
:
·
Keragaman data meningkat
Data dalam Cloud
Computing menjadi lebih beragam, selain data ―tradisional‖ terstruktur (pendapatan, nama dan sebagainya)
termasuk email, gambar, blog dan lain-lain.
·
Jumlah data meningkat
Coba pikirkan berapa
banyak pengelolaan video You Tube atau dapat menangani semua gambar.Bahkan
dalam pemakaian data tradisional, bidang, organisasi yang memakai data tersebut
jumlah agregatnya mulai besar.
·
Latency persyaratan menjadi lebih menuntut.
Perusahaan-perusahaan semakin menuntut latency yang lebih rendah (misalnya,
waktu untuk mendapatkan data dari satu titik ke titik lainnya) untuk banyak
aplikasi.
Dengan demikian Cloud
dapat :
·
Menyediakan sumber daya untuk mengakses permintaan data dengan
harga yang jauh lebih rendah.
·
Mendukung bisnis dalam penggunaan data secara kolaboratif
(seluruh karyawan, pelanggan dan mitra bisnis)
·
Penyelengara Jasa Cloud
Dalam penyelengaraan
jasa Cloud Computing,
Perusahaan yang
menyelengarakan teknologi ini sudah seharusnya bertanya pada diri sendiri
dengan pertanyaan:
·
Layanan Cloud seperti apakah yang user mau dari penyedia layanan
Cloud?
·
Bagaimana kita tahu apakah kinerja dari Cloud Computing yang
diberikan atau ditawarkan kepada user berada pada tingkat yang tepat?
·
Bagaimana kita bisa menilai apakah data yang telah dihapus
benar-benar hilang?
Mengelola
biaya IT
Semua departemen IT
memonitor biaya, tetapi hanya sedikit dari ―mereka‖ yang memantau dalam hal aset kinerja –
keharusan untuk mengoptimalkan hasil investasi baik untuk hardware dan
software.
Hal ini mungkin
berubah dengan munculnya layanan Cloud, tidak seperti model lisensi
tradisional, proposisi Cloud di dasarkan pada pengaturan sewa.
Anda harus
membandingkan dua model biaya :
a)
Beban usaha (membayar per bulan, per pengguna untuk setiap layanan)
b)
Modal investasi (membayar biaya beli ditambah pemeliharaan tahunan untuk
perangkat lunak yang berada dalam organisasi Anda – sebagai pengguna).
Perusahaan
Penyedia Jasa Cloud Computing
Perusahaan yang
menyediakan layanan semacam ini adalah Google, Microsoft, Zoho, Amazon, dan
SalesForce.
Sumber
Daya Manusia Cloud Computing
Memahami ―pemain dalam
lingkungan komputasi awan adalah hal yang penting untuk lebih memahami cara
kerja yang lebih dalam dari penyedia platform, untuk kelangsungan bisnis atau
individu.
Berikut ini adalah
sumber daya manusia yang terlibat dalam Komputasi Awan (Cloud Computing) :
– Subscribers (Pelanggan).
Kelompok ini terdiri
dari pebisnis yang menggunakan penawaran platform-as-a-service untuk
mengembangkan dan menyebarkan aplikasi mereka.Dimana mereka mencari penawaran
Cloud yang tepat untuk menjalankan usaha mereka, sehingga mempermudah mereka
dalam berbisnis, menekan biaya usaha, efisien waktu dapat mereka peroleh dengan
menggunakan penawaran ini.
– Publishers (Penerbit).
Ketika pelanggan mulai menggunakan suatu penawaran, mereka
sering memiliki akses ke katalog global dari aplikasi yang diterbitkan,
alat-alat, prasarana, dan platform yang meningkatkan atau memperluas penawaran asli.item yang ditemukan di katalog disediakan
oleh penerbit. Dalam dunia bisnis, perusahaan dapat berlangganan ke layanan
ini, sementara para pengembang mempublikasikan layanan tersebut.
– Operator Pusat Data (Data
Center Operators).
Se-golongan dengan
penerbit (dan yang utama untuk menawarkan) adalah operator pusat data yang
menyediakan server, penyimpanan, dan konektivitas jaringan untuk platform.
– Vendor untuk layanan Web
Terpadu (Vendors for Integrated Web Services).
Berbagai layanan yang
tersedia di Internet, banyak yang mungkin tidak disertakan dalam katalog global
karena layanan tersebut diasumsikan atau karena popularitas mereka atau karena
pelayanan yang belum dipublikasikan ke dalam catalog.
– Penyedia Jasa OutSource
(Providers for Outsourced Services).
Selain operator pusat
data yang mendukung infrastruktur aplikasi, beberapa kegiatan lain untuk
mengembangkan dan mengelola aplikasi dapat dikelola oleh sumber daya lain,
biasanya melalui outsourcing pekerjaan.
– Klien (Clients).
Klien adalah pengguna
internet yang dapat mengakses sumber daya yang diterbitkan.Sponsor Cloud(Awan)
adalah Pelanggan.
Sebagian besar percakapan ditemukan di media adalah berbicara
tentang manfaat komputasi awan dan penawaran platform-as-a-service.Keuntungan
yang ditemukan berkisar dari pengurangan biaya dengan kemampuan aplikasi yang
memiliki konektivitas yang lebih baik.Cloud computing pasti memiliki banyak manfaat
yang tersedia bagi orang-orang yang mengambil keuntungan dari itu.Yang menjadi pelanggan seringkali diwajibkan
untuk mengakses layanan utilitis berbasis komputasi. Dalam berlangganan perlu
terlebih dahulu melakukan Pendaftaran, dan dalam proses pendaftaran memerlukan
biaya pendaftaran dari pihak-pihak yang ingin berlangganan. Pihak –pihak
tersebut mungkin dari perorangan untuk platform sosial, atau untuk usaha kecil
dan menegah, Web 2.0 dan perusahaan SaaS, dan perusahaan besar untuk platform
lainnya.
Kebanyakan pelanggan
mencari utilitas berbasis platform untuk meringankan beban pemilik dan
mengelola server, pusat data, jaringan, atau apapun yang terkait dengan
penunjang infrastruktur komputasi.Dengan berlangganan mereka dapat menyebarkan
aplikasi, mendapatkan skala aplikasi secara dinamis, atau memberikan hak akses
ke aplikasi dari seluruh dunia.Mereka dapat menggunakan platform ini secara
permanen atau untuk menutup beban kerja yang berlebihan atau proyek tertentu
secara temporer.
Karena pelanggan
memiliki tanggung jawab untuk melakukan pembayaran atas penggunaan platform,
mereka biasanya memiliki tujuan bisnis yang spesifik dan memenuhi tujuan
tersebut.
Platform yang mereka
pilih harus mampu memenuhi tujuan bersama mereka, baik jangka pendek maupun
jangka panjang dengan pengurangan biaya yang disediakan oleh langganan
platform-as-a-service mereka.Tujuan ini berkisar, menyadari manfaat dari
fleksibilitas dan skalabilitas dari komputasi awan untuk mendapatkan
―kepemimpinan‖ pasar melalui konsep
global positioning di Internet.
Pelanggan bergantung pada penerbit untuk memastikan bahwa
layanan yang dibeli dimanfaatkan secara efektif dan efisien, dan apapun yang
digunakan klien dipublikasikan di platform.Dalam banyak kasus pelanggan memiliki akses ke
segala sesuatu yang diterbitkan di dalam platform Cloud.
– Pembuatan Cloud : Penerbit.
Penerbit membuat kompilasi dari vendor untuk perangkat lunak
independen, peralatan virtual, infrastruktur, platform, dan peralatan.vendor
dapat mempublikasikan peralatan, arsitektur siap pakai dan aplikasi. Apapun
yang dibuat vendor ditemukan dalam sebuah katalog global. Setiap
platform-as-a-service memiliki katalog global mereka sendiri, meskipun beberapa
item seperti Web API(Application Programming Interface) dan plug-in pada umunya
dapat ditemukan dalam beberapa katalog. Penerbit dapat menentukan pelanggan
mana yang memiliki akses ke item yang di publikasikan dan berapa harga-nya.ini pasti bermanfaat bagi platform sosial
yang dibangun berdasarkan kontribusi berbagai penerbit. Untuk platform yang
fokus pada aplikasi bisnis, penerbit dapat membagi kode aplikasi dengan
penerbit lain atau menyediakan produk jadi kepada klien.
Mayoritas penerbit adalah pengembang aplikasi. Mereka bisa
membangun aplikasi yang mendukung pelanggan tertentu, untuk digunakan oleh
pelanggan lain, untuk digunakan oleh pengembang lain dalam rangka meningkatkan
atau memperluas aplikasi mereka untuk penerbitan, atau untuk pelanggan
komersial. Aplikasi mereka mungkin gratis atauber-bayar.Dalam beberapa platform seperti Second Life,
biaya tersebut mungkin biaya virtual yang hanya berlaku di dalam platform
tersebut.
Jenis lain dari
penerbit dapat ditemukan di dalam Internet. Vendor alat perangkat keras dapat
membuat perangkat lunak virtual setara dengan peralatan mereka, seperti
firewall, load balancers, peralatan keamanan dan sejenisnya. Vendor dari
platform dan middleware mempublikasikan paket perangkat lunak yang siap
digunakan tanpa instalisasi atau konfigurasi yang canggih.Bahkan semua
arsitektur dapat ditemukan di internet dan diumumkan oleh para ahli
professional.
Penerbit mengandalakan operator pusat data untuk mempertahankan
sebuah platform yang handal, terukur dan aman serta memelihara katalog global.Klien dan pelanggan yang menggunakan produk
yang diterbitkan penerbit memberikan umpan balik langsung pada nilai Produk mereka.bagi banyak penerbit umpan balik ini mungkin
dalam bentukpendapatan.Untuk produk
yang gratis, umpan balik mungkin dalam hal popularitas.Setiap aplikasi, alat,
layanan, atau bahkan situs Web ditemukan di Internet dan disampaikan oleh
penerbit. Tanpa penerbit, World Wide Web tidak akan ada.
– Pendukung Cloud Computing :
Operator Pusat Data.
Setiap menawarkan
utilitas yang berbasis sekelompok individu untuk memastikan bahwa infrastruktur
yang mendukung penawaran berfungsi seperti yang diharapkan dan menangani
masalah tak terduga yang mungkin timbul. Kegiatan ini adalah inti dari apa yang
disebut manajemen data center dan orang yang mendukung proses ini adalah
operator pusat data.
Kelompok ini sebagian besar transparan untuk operasi.Perwakilan
Dukungan pelanggan mungkin tersedia untuk pertanyaan dan pelaporan masalah.Namun orang-orang ini adalah bagian kecil dari
operator pusat data.Mayoritas kelompok ini memiliki tanggung jawab langsung
terikat pada pemeliharaan server, perangkat penyimpanan, koneksi jaringan,
perangkat lunak dan alat-alat.
Operator pusat Data
adalah bentuk khusus dari penerbit: apa yang mereka terbitkan adalah
infrastruktur yang besar untuk menangani hosting, mengatur layanan, pusat data
perusahaan, serta layanan lainnya. Sebagai penerbit, mereka menentukan harga
untuk sumber daya yang mereka sediakan , siapa yang dapat menggunakan sumber
daya tersebut, dan dalam beberapa kasus bagaimana sumber daya tersebut akan
digunakan.
Tujuan dari operator pusat data adalah untuk mempertahankan
keandalan, ketersediaan, dan keamananinfrastruktur.Sejak infrastruktur Cloud sebagian besar
adalah virtualisasi operator ini bertanggung jawab untuk menerapkan dan
memelihara setiap kontrol virtual yang diperlukan.Mereka mengatur konfigurasi
dan kontrol otomatisasi untuk memungkinkan sejumlah fitur jaringan dari
keseimbangan beban kerja, replikasi, dan penyimpanan cadangan.
Operator pusat data bergantung pada orang dan bisnis yang
menggunakan infrastruktur.Beberapa layanan utilitas sudah banyak yang
menggunakannya disamping bisnis utama mereka .Provider seperti Amazon.com, IBM, EMC2, dan Google memiliki bisnis inti
yang berhasil sebelum menawarkan layanan utilitas.
MODEL
KEAMANAN CLOUD COMPUTING
Komputasi awan telah
didefinisikan sebagai penggunaan sekumpulan layanan terdistribusi, aplikasi,
informasi dan prasarana terdiri dari komputer, jaringan, informasi dan sumber
daya penyimpanan.Komponen-komponen ini dapat dengan cepat diatur, ditetapkan, diimplementasikan,
dan dihentikan dengan menggunakan utilitas on-demandseperti model alokasi dan
pemakaian.
Penyedia layanan awan
memanfaatkan teknologi virtualisasi yang dikombinasikan dengan kemampuan
layanan mandiri untuk menghitung sumber daya melalui Internet. Dalam lingkungan
operator selular, mesin virtual dari beberapa organisasi harus co-terletak pada
server fisik yang sama dalam rangka untuk memaksimalkan efisiensi virtualisasi.
Penyedia layanan Cloud harus belajar dari model penyedia layanan
yang dikelola dan memastikan bahwa aplikasi dan data dari pelanggan mereka
aman, jika mereka berharap untuk mempertahankan pelanggan dan daya saing.Saat ini, perusahaan mencari
arahcakrawala/wawasan komputasi awan untuk memperluas infrastruktur lokal, tapi
kebanyakan tidak mampu membayar resiko mengorbankan keamanan dari aplikasi dan
data. Sebagai contoh, IDC baru-baru ini melakukan survei (lihat Gambar ) dari
244 eksekutif IT / CIO dan rekan line-of-business (LOB) mereka, untuk mengukur
pendapat mereka dan memahami perusahaan mereka dalam menggunakan layanan
teknologi awan. Keamanan menduduki peringkat pertama sebagai tantangan dan
masalah besar komputasi awan.(Cloud Computing).
Terinspirasi oleh
pergerakan industri IT menuju SaaS, di mana perangkat lunak tidak dibeli,
tetapi menyewa layanan dari penyedia, IT-as-a-Service (ITaaS) sedang diusulkan
untuk mengambil konsep ini lebih lanjut, untuk membawa hak model layanan untuk
Infrastruktur TI anda.organisasi IT modern harus menjalankan dirinya sebagai
operasi yang terpisah dan menjadi lebih strategis dalam pengambilan keputusan
operasional.
Banyak organisasi
dalam proses transformasi departemen IT mereka ke pusat biaya operasional
mandiri, memperlakukan pengguna internal yang seolah-olah mereka adalah
pelanggan.
Transformasi ini tidak
sepele dan biasanya melibatkan unsur-unsur manajemen proyek portofolio, alur
kerja rekayasa ulang, dan perbaikan proses.Transformasi ini memerlukan waktu
yang lama untuk diselesaikan.Banyak organisasi IT besar yang telah mengadopsi
kerangka kerja Information Technology Infrastructure Library (ITIL) dengan
maksud membantu melalui trasformasi ini.
TANTANGAN
KEAMANAN CLOUD
Meskipun virtualisasi dan komputasi awan dapat membantu
perusahaan mencapai/melakukan sesuatu yang lebih dengan melanggar ikatan fisik
antara infrastruktur IT dan penggunanya, ancaman keamanan yang tinggi harus
diatasi dalam rangka untuk mendapatkan manfaat sepenuhnya dari paradigma
komputasi baru.Hal ini terutama
berlaku untuk penyedia SaaS.Beberapa kekhawatiran keamanan adalah diskusi
bernilai lebih.Sebagai contoh, di awan, Anda kehilangan kendali atas aset dalam
beberapa hal, sehingga model keamanan Anda harus ditinjau kembali.Keamanan yang
baik bagi perusahaan adalah yang menjadi mitra, department yang dapat diandalkan
atau dipercaya.Dapatkah Anda mempercayai data Anda ke penyedia layanan
Anda?Dalam paragraf berikut, kita membahas beberapa isu yang harus Anda
pertimbangkan sebelum menjawab pertanyaan.
Dengan model awan,
Anda kehilangan kontrol atas keamanan fisik. Dalam awan umum, Anda berbagi
sumber daya komputasi dengan perusahaan lain. Di luar perusahaan anda tidak
memiliki pengetahuan atau kendali dimana sumber daya dijalankan. Mengekspos
data anda dalam lingkungan bersama dengan perusahaan lain , menjadikan “alasan
yang masuk akal” bagi pemerintah untuk menyita aset Anda karena perusahaan lain
tersebut telah melanggar hukum. Hanya karena Anda berbagi
lingkungan/tempat/ruangan di awan, dapat menempatkan data Anda pada resiko
penyitaan/penyerangan.
Layanan Penyimpanan
yang disediakan oleh satu vendor awan mungkin tidak kompatibel dengan layanan
vendor lain namun disatu sisi anda harus memutuskan untuk berpindah dari satu
ke yang lain, dalam rangka memenuhi kebutuhan perusahaan anda.
Jika informasi
dienkripsi saat melewati awan(Cloud), siap yang mengontrol kunci enkripsi /
dekripsi? Apakah pelanggan atau perusahaan Cloud ?kebanyakan nasabah mungkin
ingin data mereka dienkripsi dengan dua tipe control diatas (pengontrolan oleh
pelanggan atau perusahaan Cloud) di internet menggunakan SSL (Secure Sockets
Layer protocol). Mereka juga mungkin ingin data mereka terenkripsi ketika
sedang beristirahat di pool penyimpanan perusahaan awan(Cloud). Pastikan anda
sebagai pelanggan mengontrol kunci enkripsi/dekripsi, sama seperti ketika data
masih tinggal di server anda sendiri.
Integritas data artinya: memastikan bahwa data yang identik
dijaga selama operasi apapun (seperti transfer, penyimpanan, atau pengambilan).
Secara sederhana, integritas data adalah jaminan bahwa data konsisten dan
benar.Memastikan keutuhan benar-benar dari data berarti bahwa perubahan hanya
sebagai respons terhadap transaksi yang berwenang.Ini kedengarannya bagus, tetapi Anda harus
ingat bahwa standar umum untuk memastikan integritas data belum ada.Menggunakan
penawaran SaaS di awan berarti bahwa ada sedikit kebutuhan untuk pengembangan
perangkat lunak. Jika Anda berencana untuk menggunakan kode yang dikembangkan
secara internal di awan(Cloud), bahkan lebih penting untuk memiliki siklus
pengembangan perangkat lunak yang aman secara formal. Penggunaan teknologi
mashup yang belum matang (kombinasi layanan web), yang merupakan dasar aplikasi
awan (Cloud),tanpa disadari akan menyebabkan kerentanan keamanan dalam aplikasi
tersebut. Pengembangan alat pilihan Anda , harus memiliki model keamanan yang
tertanam/ melekat di dalamnya untuk membimbing pengembang dalam tahap
pengembangan dan membatasi user dalam penggunaan data resmi mereka ketika
sistem sedang digunakan di dalam produksi.
Aplikasi Awan(Cloud)
mengalami penambahan fitur yang konstan, dan pengguna harus terus up to date
dengan perbaikan aplikasi untuk memastikan bahwa mereka dilindungi. kecepatan
aplikasi yang akan berubah dalam awan(Cloud) akan mempengaruhi SDLC (software
development life cycle)dan keamanan. Sebagai contoh, Microsoft
SDLCmengasumsikan bahwa misi penting perangkat lunak akan memiliki tiga sampai
lima tahunperiode dimana ia tidak akan berubah secara substansial, namun Awan
(Cloud) mungkin memerlukan perubahan aplikasi setiap beberapa minggu sekali.
Lebih buruk lagi, SLDC yangaman tidak akan mampu memberi siklus keamanan yang
terus menerus terjaga denganperubahan yang terjadi begitu cepat. Ini berarti
bahwa pengguna harus terus-menerus upgrade,karena versi lama tidak dapat
berfungsi, atau tidak dapat melindungi data.
Disini akan diambil
contoh keamanan pada Layanan SaaS (Software as a Service).Model Cloud computing
masa depan kemungkinan besar akan menggabungkan penggunaan
SaaS, utilitas
komputasi, dan kolaborasi teknologi Web 2.0 untuk memanfaatkan Internet
untukmemenuhi kebutuhan pelanggan mereka.
Model bisnis baru yang
dikembangkan sebagai hasil dari peralihan ke Cloud Computing tidakhanya
menciptakan teknologi baru dan proses operasional bisnis tetapi juga
persyaratankeamanan baru dan tantangan yang baru. Sebagai langkah evolusi
terbaru dalam model layanan Cloud (seperti gambar di bawah ini), SaaS
kemungkinan akan tetap menjadi model layananawan yang dominan untuk masa yang
akan datang dan sebagai tempat kebutuhan yang palingpenting untuk praktik
keamanan dan pengawasan.
PROXMOX
Proxmox Virtual Environment adalah sebuah proyek open source yang
di kembangkan dan di maintain oleh Proxmox Server Solutions GmbH di Jerman.
Proxmox VE adalah
sebuah platform virtualisasi open source untuk menjalankan appliance dan mesin
virtual.
ISO installer dapat di ambil di
ISO installer dapat di ambil di
Capture screen instalasi Proxmox sulit dilakukan kalau instalasi
menggunakan CDROM tidak
bisa melalui VirtualBox.
Secara umum proses instalasi mirip dengan instalasi linux biasa. Instalasi melalui CDROM. Beberapa hal yang penting & perlu di ingat / di perhatikan
Secara umum proses instalasi mirip dengan instalasi linux biasa. Instalasi melalui CDROM. Beberapa hal yang penting & perlu di ingat / di perhatikan
·
Seluruh harddisk akan di format
·
Setup jaringan (IP address, netmask, gateway)
·
Setup passworduntuk user root.
ProxMox:
Akses Web Administrator
Akses ke (contoh)
login dengan
username root
password “password
yang di set saat instalasi”
Beberapa tampilan menu
ProxMox:
Upload file iso installer
Masuk ke menu
ISO Images > Browse
(ke file / folder) > Open
klik upload
klik upload
ProxMox:
Membuat Virtual Disk
Masuk ke
Storage > Storage
List > Add Directory
Parameter yang perlu
di isi
Storage Name:
Directory: (pastikan menggunakan path /path/folder/data/yang/dimaksud)
Enable:
Shared:
Content:
Directory: (pastikan menggunakan path /path/folder/data/yang/dimaksud)
Enable:
Shared:
Content:
Pilihan content:
Virtual Disks
ISO Images
VZDump Backups
ISO Images
VZDump Backups
Jika sudah selesai
tekan
save
ProxMox:
Instalasi Java Plugin untuk VNC Browser
Aktifkan
Java
·
Masuk ke Firefox > Tools > Add-ons
·
Klik Get Add-ons > masukan “java” di kolom
Enabling Java
If Java is not
working, make sure that the Java plugin is enabled in the Add-ons window
Manager tab:
1.
At the top of the Firefox window, click on the Firefox button
(Tools menu in Windows XP), and then click Add-onsOn the menu bar, click on the
Tools menu, and then click Add-onsAt the top of the Firefox window, click on
the Tools menu, and then click Add-ons. The Add-ons Manager tab will openAt the
top of the Firefox window, click on the Tools menu, and select Add-onsOn the
menu bar, click on the Tools menu, and select Add-onsAt the top of the Firefox
window, click on the Tools menu, and select Add-ons. The Add-ons window will
open.
2.
In the Add-ons Manager tabwindow, select the Plugins panel.
3.
Click on the Java (TM) Platform pluginJava Embedding Plug-InJava
Plug-in 2 for NPAPI BrowsersJava plugin to select it.
4.
Click on the Enable button (if the button says Disable, Java is
already enabled).
ProxMox:
Mengaktifkan Mesin Virtual
Membuat
Virtual Machine
Masuk ke menu
Virtual Machines >
Create
Parameter yang perlu
di set terutama adalah
Name
: (nama instance)
Installation Media : (set ke ubuntu.iso agar kita dapat menginstalasi ubuntu)
Installation Media : (set ke ubuntu.iso agar kita dapat menginstalasi ubuntu)
RANGKUMAN
Cloudcomputing pada dasarnya adalah menggunakan Internet-based
service untuk men-support business process.Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada simbol
awan yang di dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet
cloud).Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer
(“komputasi”) dan pengembangan berbasis internet (“awan”).Cloud (awan)
merupakan metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering di gambarkan di
diagram jaringan komputer.
Contoh Layanan cloud
computing diantaranya :
1.
Software as a Service (SaaS)
SaaS merupakan evolusi lebih lanjut dari konsep ASP (Application
Service Provider).Hanya saja, pelanggan tidak memiliki kendali penuh atas
aplikasi yang mereka sewa.Hanya fitur-fitur
aplikasi yang telah disediakan oleh penyedia saja yang dapat disewa oleh
pelanggan.
2.
Platform as a Service (PaaS)
PaaS adalah layanan
yang menyediakan modul-modul siap pakai yang dapat digunakan untuk
mengembangkan sebuah aplikasi, yang hanya bisa berjalan diatas 7 platform
tersebut. Penguna PaaS tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi
dasar seperti memory, media penyimpanan, processing power dan lain-lain, yang
semuanya diatur oleh provider layanan ini.
3.
Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS adalah sebuah
layanan yang “menyewakan” sumber daya teknologi informasi dasar, yang meliputi
media penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, kapasitas jaringan
danlain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang
dimilikinya.
Keuntungan/manfaat
dari penggunaan Cloud Computing:
1.
Reduced Cost
Penggunaan teknologi
cloud menghemat biaya dan lebih efisien dikarenakan menggunakan anggaran yang
rendah untuk sumber daya dari sebuah organisasi dan juga membantu dalam menekan
biaya operasi yang dikeluarkan oleh sebuah organisasidalam rangka meningkatkan
reability dan kritikan sistem yang dibangun.
2.
Increased Storage
Sebuah Organisasi yang
menggunakan Teknologi Cloud Computing dapat menyimpan data lebih banyak
dibandingkan pada private computer.
3.
Highly Automated
Seorang developer
tidak perlu khawatir terhadap software agar tetap up to date.
4.
Flexibility
Cloud computing menawarkan
lebih banyak lagi flexsibilitas dari metode computing yang lama dan dengan
mudah dapat berorientasi pada profit dan perkembangan yang cepat berubah.
5.
More Mobility
Organisasi yang mempunyai pegawai/pengguna dapat mengakses
informasi dimanapun mereka berada.Cloud dapat membuat
manajemen dan operasional lebih gampang karena sistem pribadi atau organisasi
yang terkoneksi dalam satu cloud sehingga dapat dengan mudah untuk memonitor
dan mengaturnya.
6.
Allows IT to Shift Focus
Sebuah organisasi
tidak perlu lagi mengkhawatirkan server yang harus di update dan isucomputing
lainnya.
Kekurangan dari
penggunaan cloud computing
1.
Sistem ini memerlukan koneksi internet yang konstan, bila Anda
tidak memiliki koneksi internet tentu saja itu merupakan hal yang mustahil bagi
Anda yang ingin menggunkan sistem tersebut.
2.
Sistem cloud computing juga tidak dapat bekerja dengan koneksi
internet yang lambat.
3.
Dapat melambat. Bahkan walaupun Anda telah menggunakan koneksi
internet yang cepat sekalipun applikasi berbasis web kadang bisa menjadi lambat
untuk di akses, sama saja seperti applikasi lain yang Anda gunakan pada
komputer Anda. karena proses pengiriman informasi sebuah program dari interface
ke pusat apalagi di lakukannya di cloud bisa saja mendapatkan beberapa
gangguan.
4.
Privacy, data yang kita masukkan ke provider mungkin bisa
terbaca oleh perusahaan lain tanpa sepengetahuan kita.
5.
Data Ownership, adanya kemungkinan hilangnya kepimilikan data
yang kita masukkan ke provider.
DAFTAR
PUSTAKA
bebener dikit oy
BalasHapusapo dio lolo
Hapus